This Is My Imagination

Wednesday, December 28, 2011

Mula dan Akhir

mungkin hanya tampak layaknya titik kecil dikejauhan
atau akan tersebut bukanlah suatu apa terpedulikan
hingga seketika tak terjemahkan
kala tertenggelamkannya segala kilas jarak
dan kini telah menghujanimu dengan beribu jutanya
yang akhirnya tergambar jelas meski kau menutup mata
meski kau tahu akan mampu menerjemahkannya
karena kau tahu itulah yang membuatmu takut memekarkan pandangan
dan berujung memilih untuk diam

Sunday, December 4, 2011

Akulah Manusia Statis

Dan untuk yang kesekian kalinya, Tuhan pertemukanku dengan lubang yang terurai dalam fana dunia. Dan Engkau hempaskan segala alam bawah sadarku jauh ke dasarnya hingga tak ada sedikit pun waktu untuk berpikir bagaimana cara kembali ke atas atau berpegang pada satu apa pun yang akan sendat aku di tengah lubang gulita yang menjerujiku dengan rasa yang menusuk hingga sumsum tulang dan setidaknya kini aku butuh sesuatu yang tak kutahu apa itu untuk sekedar menyumbat air yang sebentar lagi mengalir dari dua kelopak mata ini; karena aku ketakutan.


Bukankah aku telah berjalan dengan hati-hati sebelumnya?
Apa itu tak cukup?


Mungkin memang Kau berkehendak lain. Ternyata aku masih cukup pantas untuk menjadi sekawanan keledai. Dan Kau memintaku untuk meluruhkan segala dunia fantasi yang masih membayangiku yang buatku menjadi manusia statis. Karena aku masih berakal, dan Tuhan tak mau aku diam dalam keadaan konstan.


Lubang ini cukuplah membelit hingga tersudut dalam satu nuansa getir. Bukan dunia lain atau serasa penuh belati baja atau apalah, bukan itu. Tetapi ini serasa suatu kata ''hai" dari-Nya, atau "bangun!", ya, seperti itulah. Dan aku harus memutar-balik, mengingat-ulang, dan berpikir, apa yang buatku bertemu dengan lubang ini berkali-kali hingga tak terjamah dengan hitungan ribuan cahaya rumusan para fisikawan itu. Ah, ini terlalu menyakitkan!


Memang benar keputusan Tuhan untuk mandikanku dengan kebekuan dasar lubang ini untuk kesekian atau mungkin tak cukup digambarkan dengan kata kesekian, mungkin sudah membentuk suatu kata baru yang menandakan ini sudah terlalu banyak kesalahan duniawiku di mata-Nya. Dan aku harus segera bangun.


Di dasar lubang ini aku merasa bak seorang pertapa yang berpuasa berabad-abad. Ya, hingga bisikan-Nya meleleh membalut kalbu hingga kita sebagai manusia benar-benar merasa hina di hadapan-Nya, itu benar-benar merupakan momentum yang mendorongku untuk mengharap kembali suci meski itu mustahil bagiku.


Dan inilah pelajaran yang kuterima di dasar lubang yang telah terbasahi air mata penyesalan dari manusia hina ini yang selalu mengetuk selasar batinku tiap dipertemukan-Nya dengan lubang-lubang penjara penampung keletihan jiwa manusia dari kehidupannya. Semoga ini merupakan alasan aku bangun di pagi hari dan tidur dalam harapan karunia-Nya yang lebih di kemudian hari:


"Air mataku berawal dari diriku sendiri; dan tiap Tuhan hempaskanku dalam suatu keadaan yang begitu rendah menyakitkan, itu karena Tuhan ingatkan bahwa jalan yang sedang aku tempuh adalah salah. Dan ketika Tuhan mulai mengangkatmu dari kerendahan yang telah menjadi guru kehidupan, aku akan tersenyum dan senyum itu adalah tanda cinta-Nya terhadap makhluk mungil-nya ini yang sedang belajar berjalan mengarungi kehidupan dan dengan tertatih-tatih penuh rasa percaya dalam mega yang membuncah dalam nurani bahwa kelak Tuhan janjikan keindahan abadi di alam milik-Nya yang setahuku akan kekal nikmatnya bagi para hamba-Nya yang selalu bercermin dari kehinaan masa lalu dan berubah menjadi insan yang baru."

Thursday, November 17, 2011

Layar

Tuhan yang tahu..
riak tenggelam diujung teluk suratan..
dan akulah layar berusuk nurani..
yang tertatih digenggam oleh-Nya..
menembus pusaran pukat beruji..
'tuk mencari naungan cakrawala..
yang hangat membiru hingga ujung..

Sunday, October 30, 2011

Di Senja Itu

Ingatkah kau kala gerimis halus menaungi kita? Di senja itu, di musim itu. Dan air suci-Nya menjalar lembut di wajahmu. Ingatkah? Mungkin tidak..

Kau tak akan menyadari kala senja itu hatiku terbasahi gerimis-Nya. Aku tak tahu paku apa yang telah membekukanku menatapmu.


Kau bukan fajar bertakhta emas, kau bukan kupu-kupu di hangat semi, namun Tuhan telah merasukan keajaiban. Dan akulah satu yang menyadari kau adalah anak Adam berjiwa sutra, luas bak galaksi tak terjamah.


Semilir harum-Nya membasuhku dan Ia pun perkenalkanku apa itu cinta..


Cinta ini membanjiriku kala hatimu telah bersemi, nyaman terhangatkan bidadari. Aku mengerti apa itu melawan arus badai. Menyakitkan namun aku takut menangis.


Senja itu kau sedang berdiri di sini. Dan aku tak akan menangis. Namun kau tak akan pernah tahu ketika bulan menari, kupuaskan habiskan sujudku untuk Sang Maha Kasih membisikkan doa untuk kebahagiaanmu wahai kasih.


Sekarang, musim hujan hadir kembali menggelitik bumi. Dan musim hujan kemarin, cinta tersemaikan oleh Tuhan. Namun kau belum menyadari ini


Biarlah..


Biarlah kau tak menyadari segala doa penuh air mata dari aku untukmu, dan dengan keajaiban-Nya ku harap kau kan bahagia, walau ini adalah yang dinamakan bertepuk sebelah tangan, namun pintaku biarlah ini saja untuk selamanya.


"Tuhan, bahagiakanlah ia yang ku cintai, ia yang memaknai tiap helaan desir nadiku, ia yang mengajari aku apa itu menahan ego, ia yang akan Kau tautkan bersama bidadari berhati putih, bidadari yang akan kekal selimuti jiwanya penuh tulus hingga Kau panggil mereka menyusul Adam dan Hawa."


Hanya ini harapku wahai Yang Maha Agung. Meski bidadari itu bukan aku, semikanlah doaku ini, demi dia yang terkasih, demi dia yang tak akan mengetahui bahwa ada aku di sini.


Dengan menggengam kehendak-Mu, sungguh, aku mencintainya.

Thursday, October 27, 2011

Lupa Dari Apa Dia


Aku hanyalah tanah
Lempung hitam menjijikan
Tak pantas ‘tuk menginjak
Namun pantas diinjak-injak

Dan Tuhan tiupkan bulir-bulir kemuliaan
Pantaskah aku dapatkannya?
Sebening air garam dilupakan sari
Menakjubkan bak nebula menari-nari

Tuhan memintaku dan sedarahku
Bukan aku atau mereka yang pinta
Jadilah aku dan mereka
Sedarah dan sekawan
Dan jadi singa yang bijak
Itu yang Tuhan mau

Tak seserpih pun kurang
Bekal bibit yang ‘kan jadi samudra
‘tuk dirajut menutup lapar

Dan bumi pun mengerut dan bungkuk
Berjuta singa telah bernisan
Yang sebelumnya ingatkan petuah Tuhan
Setelah ketuban terpecah
Kepada mereka ‘tuk jadi lebih tangguh
Namun kini hanyalah tabu

Merekalah yang berwujud tanah
Lupa bahwa mereka hanya tanah
Yang bulir cinta-Nya terkeruhi arang
Yang memanas dan jadilah lidah tak beradab
Dan berujung lapar
Diisinya laknat dari sedarahnya

Bumi semakin lapuk
Hanya tinggal menunggu
Peti mati salam maut

Berjuta malaikat bertasbih berair mata
Mohonkan ampun jasad sang singa
Jasad yang pernah memunafiki-Nya
Dan memunafiki sedarahnya
Yang ‘kan hanyut bersama kanal api neraka

Sunday, October 9, 2011

Ikrarku

demi bimasakti dan langit-langit yang menaunginya
dan demi dinginnya samudra di puncak gulita
aku kan angkat mimpiku menari bersama mega
hanyut bersama jutaan voltase hasratku tuk terbang
mengantarkannya langsung ke hari esok yang hangat

dan dari segala kubik darah dan jantung berlari
aku akan tertunduk kepada-Nya dan bisikkan apa pun itu
demi desis tangis sujud ayah dan ibu
aku kan uraikan lembaran bukti kasih
bahwa tak ada kata jatuh untukku

Tuhan kan dengar itu
mimpiku demi mereka selasar jiwaku
hingga tetes darahku melebur
hingga tak ada dentingan jantung melantun
aku kan lukiskan harapku
di hari esokku
demi mereka dan teruntukku
dan inilah janjiku
ikrarku..

Tak Akan

tahukah kau?
sejak bumi menari bersama sang surya
sejak langit tegak gagah menaungi samudra
cinta ini tumbuh...
mengakar, mencengkeram dasar tak berujung
segala jurang terdalam
kuat, tak terkira begitu kencang

tahukah kau?
hingga bumi telah terbakar sangkakala
hingga tak ada lagi pijakan berlindung bagi dunia
cinta ini hidup...
hingga Tuhan jentikan maut
hingga padang mahsyar mengalasi pijakan kita

karena kau tak akan pernah tahu
sekuat apa tulus ini terhela tiap darah mengetuk jantung
setinggi apa doaku telah terbang menuju langit ketujuh
sekeras apa harapku demi sebiji senyummu
kau tak akan pernah tahu

tak akan..
tak akan pernah






Tuesday, October 4, 2011

Pelangi Ini Untuknya

deru tulusnya bak gerimis air
laksana peluru meleburkan tanah berkerut
kuat namun halus menyusup

gema kebenarannya layaknya vektor tak berujung
tak kan tersulut apapun hingga terbakar dan menguap
karena akan terus meraung demi Tuhan

meski raganya telah dingin berselimut kaki bumi
aku masih sanggup mendengar lirih mimpinya
walau pagi ini ia tak sanggup memandang pelangi
namun aku tahu dayanya tak akan bias
tuk rajut pelanginya sendiri
teruntuk anak-cucunya di pagi yang kan datang
yang akan datang..


dan aku akan rajutkan serabut-serabut pelanginya
karena aku ingin kalungkan ini padanya
agar ia tak menggigil dalam rujaman kerikil di dasar sana
agar ia tak ketakutan dalam senyap raungan senja


Tuhan ku mohon bantu aku
ku ingin menyusun titik-titik bias air citanya
tolong ridhoi aku
demi dia
dia..
dia yang telah terkubur..




Sunday, October 2, 2011

Aku Ingin Mengerti

Tuhan...
aku sungguh tak mengerti
Kau serpihkan sejumput ridho-Mu
aku rasakan bak selautan menghantamku
aku bisa rasakan segala keagungan-Mu mengguyurku
hingga aku tenggelam
hingga aku lupa bahwa Kaulah itu


Tuhan...
aku benar-benar tak mengerti
Kau layangkan selembar kehangatan-Mu
aku rasakan seperti sejuta kupu-kupu menghinggapiku
tak menyisakan sedikitpun celah ditubuhku
hingga aku terlupa
Kau yang hendaki semua


mengapa Kau tak henti-hentinya mengalirkan cinta-Mu?
mengapa Kau tak putuskan kepangan anugerah-Mu?
padahal aku hinakan segala perbuatan yang seharusnya ku kerjakan
padahal aku caci semua hal yang mengingatkanku pada-Mu
padahal aku tak pernah berhenti gemakan ribuan hujatan kepada-Mu
padahal aku yang Kau beri nikmat-Mu ini tak pernah sepicing pun bersyukur
namun mengapa Kau tetap menyelimutiku dengan cinta?
mengapa?


sungguhkah aku masih layak Kau cintai?
benarkah Kau tak akan sekedip pun tinggalkanku?
apakah aku memang benar-benar hina hingga aku tak pernah tersadar?
hingga kini aku tak akan pernah mengerti
dan aku ingin mengerti
sekaran juga.. sekarang juga...

Saturday, October 1, 2011

Tak Akan Aku Meminta

pergilah sesuka hatimu berkata, kawan
terbanglah setinggi mungkin, kawan
bermainlah hingga tak sanggup berdiri, kawan
pergilah...
tak perlu kau hirau pada sosokku
tak perlu...
aku tak akan meminta kau tengok sekedip pun
tak akan...
meskipun itu akan kau lakukan hingga detik mengusang
hingga bumi lelah dengan cincin takdirnya
aku tak akan memintamu pulang
tak akan pernah!

karena sebelum kau beranjak
telah kau gaungkan janji akan kembali
untukku
dan aku tahu
kau pasti tepati itu...

One Piece of The Prophet by Kahlil Gibran

bila cinta mendatangimu,
ikuti dia walau pun jalannya sulit dan terjal
dan ketika sayanpnya mengembang mengundangmu,
walaupun pedang yang tersembunyi diantara ujung sayapnya dapat melukaimu.


                                                                                                                                                                        


saling mencintai, tetapi jangan membuat ikatan cinta: biarkanlah itu menjadi lautan yang bergerak antara pantai dan jiwa kalian. isilah cangkir satu sama lain, tetapi jangan meminum hanya dari satu cangkir.


                                                                                                                                                                        

Telah Menjadi Kunang

telah kelu mata ini tergenang
dan hati ini bak mozaik tergilas
yang sulit kembali
berdiri dan mengerti


kau telah menjadi kunang
yang telah mengepak tinggi
tak beri hirau padaku yang bersedan
mengharap kau hadir dan kembali


tak ada guna aku merintih
karena Tuhan telah berbisik
dia tak mungkin kembali
tuk merengkuhku kala perih
namun kau dan aku
kan jumpa saat surga untukmu
untukku...


dan teringat salam
kala kau beranjak tidur
selamanya...

Monday, August 1, 2011

Poems in Maryamah Karpov Novel by Andrea Hirata

Seperti
seperti puisi yang kau tuliskan
seperti nyanyi yang kau lantunkan
seperti senyum yang kau sunggingkan
seperti pandang yang kau kerlingkan
seperti cinta yang kau berikan
aku tak pernah, tak pernah merasa cukup


Puisi
dan tiba-tiba hari-hariku berubah menjadi puisi
semilir di pagi hari
meriang jika siang
pecah, serupa ombak-ombak pasang kalau malam


Rahasia
ku beri tahu satu rahasia padamu, kawan
buah paling manis dari berani bermimpi
adalah kejadian-kejadian menakjubkan
dalam perjalanan menggapainya


Senyum
siapa yang menabur senyum
dialah yang akan menuai cinta


Ada
tahukah dirimu, kawan?
dalam serpih-serpih cahaya
dan gerak-gerik halus benda-benda
tersimpan rahasia
mengapa kita ini ada


(no title)
tak tahu engkau dimana
tapi, ku lihat dirimu, diantara bayang-bayang pohon willow
ku dengar suaramu, dalam riak sungai darrow
dan ku cium dirimu, dalam angin yang berembus dari utara

Hadir Kembali

laksana panah api membelah malam
tak terduga detik kan hadirnya
tak mengerti kapan sanggup memandangnya kembali
hanya ingin sekali lagi
cukup satu kali


telah basah kain suci ini
di tengah malam menghadap-Nya
sungguh tak sanggup lagi
karena doa-doa ini telah menguap
bersama air mata
begitu saja tanpa peduli aku ini


apa yang Kau tujukan Tuhan?
hingga harap hamba hampa terlantar
cukuplah satu ini pinta hamba
cukuplah Kau hadirkan dirinya
dan senyumnya


...


jika Tuhan tak mendengar
ku harap dirinya yang mendengar


...


dan kemudian hadirlah..

Friday, May 20, 2011

Kami Laki-Laki Sebenarnya Tahu.. (sebuah renungan)



Kami tahu, kalian para wanita sungguh sebenarnya menghargai usaha yang kami lakukan. dan yang kalian harus tau, kami selalu bersungguh-sungguh untuk orang yang kami sayangi!
hanya saja kami butuh kalian tersenyum ketika kami merasa lelah, hampir putus asa, dan sungguh kami akan kembali mngerjakan itu untuk kalian.

semua! hanya karena kalian...


dan ya! kami pun tahu. bahwa ketika kalian hanya diam dan meperlihatkan bahwa kalian bosan, kalian ingin kami tetap sabar.
tapi kami tidak mau terlihat tidak bisa mengerti kalian dengan mengajukan pertanyaan "jadi maunya gimana?".
kami akan diam sesaat, dan berpikir apa yang bisa membuat senyum kalian kembali lagi? karena senyum kalian yang menghidupkan hidup kami, sungguh! semua hanya karena kalian.

Kami sebenarnya pun tahu. bahwa kalian senang jika kami menulis kata-kata romantis seperti di film2 korea yang kalian tonton.
kalian berangan-angan bahwa hal yang terjadi di film itu terjadi dalam kehidupan kalian? (*ya kan?).
tapi justru karena kalian sering mengangan-angankan hal itu, kami tidak melakukan itu untuk kalian, kami berpikir keras, memutar otak menyiapkan kejutan yang bahkan tidak terpikir di angan2 kalian, untuk melihat kalian tersenyum, sungguh! semua hanya karena kalian..

Kami pun tau, kalian menerima kami di samping kalian bukan semata2 kami tampan.
ketika kalian mengidolakan seseorang yang tampan maka kami akan memasang tampang tidak peduli, dan mencoba mengalihkan pembicaraan, bukan kami tidak peduli, sebenarnya kami cukup muak dengan cara kalian menyanjung lelaki yang bahkan mengenal kalian saja tidak!
tapi kami harus menjadi pemimpin yang baik untuk kalian. dan menjadikan kami bersikap lebih bijaksana di depan kalian. sungguh! semua itu hanya karena kalian..


Kami cukup mengerti bahwa kalian menghargai setiap usaha yang kami lakukan untuk membantu kalian mengerjakan tugas kalian, ketika kalian mengatakan dalam kesulitan, sungguh kami akan berusaha sebisa kami untuk membantu kalian.

dan ketika kami datang kerumah kalian dengan makanan, tanpa tugas yang kalian butuhkan, artinya kami tidak mendapatkan apa yang kalian cari dan yang ada dipikiran kami saat itu hanyalah bahwa usaha terakhir yang dapat kami lakukan hanya menemani kalian! hingga tugas itu selesai, meyakinkan bahwa kalian tidak lupa untuk mengisi perut kalian, kami sungguh khawatir pada kesehatan kalian.. sungguh,semua itu hanya karena kalian..


Kami tau, kalian kesal ketika kami mengacuhkan kalian hanya untuk bermain game bersama teman2 kami. tapi ketika itu, ketika ada sedikit waktu, kami mencari handphone kami dan menanyakan kabar kalian, karena kami ingin mengetahui kabar kalian.
dan tahukah kalian? sebelum kami bermain game itu, kami membicarakan pasangan kami masing-masing, membanggakan bahwa kami memiliki pasangan terbaik di dunia! atau membicarakan masalah-masalah yang timbul pada hubungan kami, dan masing-masing akan memberikan sarannya untuk menyelesaikan masalah kita, itu kami lakukan hanya karena kami ingin mendengarkan pendapat orang yang dekat dengan kami mengenai keputusan yang akan kami buat.
kadang memang kami mematikan handphone kami, namun ketika kami mengetahui kalian menelpon atau membaca sms dari kalian, maka kami akan meletakkan game itu dan berlari ke pojok kamar menelepon kalian. tidak peduli teman2 kami bersorak sorak menggoda kami, sungguh, semua itu hanya karena kalian..


Kami pun sadar, kami bukan bayi yang harus kalian ingatkan untuk sembahyang, atau makan. kadang kami akan bersikap tak peduli.

namun ketika kami membaca sms kalian atau mendengarkan suara kalian ketika mengingatkan kami untuk makan, maka pada saat itu kami pasti tersenyum dan berterima kasih (walaupun tidak kami ucapkan), dan ketika kami membalas dengan kata-kata "iya, kamu juga ya..",

maka kami benar2 tulus mengatakannya... sungguh, semua itu hanya karena kalian...

Ketika kami acuh pada kalian, maka pada saat yang sama kami sedang menyiapkan kejutan untuk kalian.
dan ketika kami memberikan barang milik kami pada kalian waktu mengantarkan kalian hingga pintu dan pamit pada orang tua kalian, maka kalian harus tau bahwa barang itu adalah barang yang berharga untuk kami. (walaupun barang itu terlihat biasa untuk kalian) tolong tersenyumlah untuk kami, karena senyum itu yang menghidupkan hidup kami!
sungguh, semua itu hanya karena kalian..


Dan ketika kalian bersedih, lalu kami melakukan hal-hal konyol, melontarkan lelucon-lelucon yang mungkin tidak lucu.
maka kami sungguh tidak bermaksud memperkeruh suasana, kami ingin melihat kalian kembali tersenyum.
hanya itu! dan ketika kalian melihat kami dengan pandangan tidak suka, maka ketika itu kami sungguh merasa bersalah, jalan terakhir yang akan kami lakukan adalah meminta maaf.. berharap itu dapat sedikit mengurangi beban kalian. sungguh, semua itu hanya karena kalian..


Sejujurnya kami tidak menyukai pujaan hati kami menangis.
Sungguh itu membuat kami bingung setengah mati! maka tolong jangan salahkan kami, ketika kami meminta kalian berhenti menangis. namun kami pasti akan mendengarkan apa yang kalian ucapkan dalam tangis kalian, dan percayalah, kami akan tetap disamping kalian walaupun kalian menangis hingga tertidur di depan kami. maka, kami akan membawa kalian masuk kerumah dan pamit pulang pada ayah ibu kalian.
Dan tunggulah, maka kami akan menelepon kalian keesokan harinya untuk menanyakan kabar kalian. atau datang ke rumah membawakan coklat untuk melihat senyum kalian lagi.
sungguh, itu hanya karena kalian..


Bagi kami, kalian tetap yang tercantik! ketika kalian bertanya mengenai berat badan kalian yang naik? atau baju kalian yang mulai tidak cukup?

maka dalam hati kami tertawa. namun yang keluar dari mulut kami hanya senyuman.
kami akan berkata tidak, bukan untuk membohongi kalian, tapi karena di mata kami kalian tetap paling indah!! karena kami sebenarnya tidak mencari malaikat yang tanpa cela, atau bidadari yang paling cantik sedunia, kami mempunyai peri kecil yang selalu ada di samping kami.
ya! itu adalah kalian.. mengertilah, sungguh, itu hanya karena kalian..


Ketika kalian berkata baik2 saja, maka kami akan tersenyum dan berkata, "ok, kalo ada apa2 bilang ya".
karena kami tidak ingin memaksa kalian mengatakan sesuatu yang tidak ingin kalian katakan pada kami, dan tanpa kalian minta kami akan bertanya pada sahabat kalian apakah kalian benar2 baik2 saja? jika sahabat kalian tidak mau menceritakannya maka kami tidak akan mencari tau lagi.
karena kami berharap kalian cukup mempercayai kami untuk menceritakan semuanya.. bukan karena kami memaksa kalian, sungguh, itu semua hanya karena kalian....


Dan ketika kalian membutuhkan kami, yakinlah bahwa kami akan selalu ada untuk kalian. ketika kalian mengatakan "tidak usah" pun, kami akan selalu ada di samping kalian. karena kalian adalah orang yang kami sayangi, percayalah..!! sungguh, semua ini hanya karena kalian..

Jika kami sudah memilih kalian, maka yakinlah, kalian adalah peri kecil kami, setidaknya itu yang kami pikirkan saat itu...

Ketika kalian (mungkin tanpa kalian sadari) menyakiti hati kami dan meninggalkan kami, kami mungkin akan marah.
tapi itu hanya sesaat, dan yang kalian harus tahu, ketika kami benar2 telah memilih kalian untuk menemani kami, maka walaupun hubungan itu berakhir, separuh ruangan hati kami sudah kalian tulis menjadi ruangan kalian, maka ketika kami mempunyai kekasih yang lain, maka mereka hanya akan mengisi ruang di sisi yang lain, datang, dan pergi pada sisi itu.
ruangan kalian akan tetap kosong untuk kalian, ketika kalian kembali untuk kami.


Tapi tolong, jangan khianati kami dengan lelaki yang lain! karena itu akan sangat menyakitkan untuk kami! Dan maaf, kami mungkin.. akan meninggalkan kalian selamanya.....




by : Achmad Chaidar Farid Mustapha [ http://chaidar.blogsome.com/ ]

Wednesday, May 4, 2011

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tk sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada


[Sapardi Djoko Damono.1994.Hujan Bulan Juni]

Friday, March 25, 2011

Tuhan, Maaf..

Tuhan,
jikalau angin menggelitik malam dengan lembut,
ku titipkan salam ini untuk dirinya,
meskipun berjuta-juta mozaik litosfer bumi memberi jarak,
ku tahu Kau Maha Tahu,
salam ini untuk hangatkan kala ia menangis ditengah gelap,
bercuci air mata dalam sujud..


Tuhan,
jikalau ia menangis penuh luka belati kehidupan,
izinkan aku sanding dirinya,
karena akan ku temani dirinya bersedu sedan,
buat ia mengerti bahwa dia tak sendiri di bawah hamparan langit-Mu Tuhan,
ada diriku yang kan temani di tiap bulir air mata..


Tuhan,
aku tahu tak akan mungkin kaki ini melangkah mendekat,
tak kuat nyali ini hadir di sisi dirinya,
meski begitu kuat peduliku padanya,
karena di hati cukup luas ladang kasih sayang,
tak sanggup lengan ini merengkuh nan melindunginya,
hanya doaku yang kan tersapu dari tadahku menuju tadahnya,
meskipun terasa mustahil akan tersampaikan..


Tuhan,
tolong sampaikan maafku padanya,
aku sungguh tak sanggup hadir di sisinya,
hanya salam penuh doaku yang sanggup jadi kawan..


Tuhan,
tolong sampaikan ampunku padanya,
malam ini dia berurai air mata,
berurai air mata karena kala ini aku tak sanggup menemaninya..

Wednesday, March 23, 2011

yes, they are my family

mereka kakak2 saya, hahaha..

dimulai dari yang pertama, Mia Adiati Alfitroh (paling atas), panggil aja Mbak Mia, dia lahir tahun '81 pas Hari Ibu. dia bos di rumah, hehe. banyak yang bilang saya mirip banget sama dia (yaiyalaaah sodara kandung gituloh).

yang kedua, Grahita Muhammad (paling kanan), panggil aja Mas Itang, tapi saya dapet bocoran jaman dia sekolah dia panggilannya Menyung n GraHITAM (cocok) . lahir tahun '85 28 november. Punya nama sebelum Grahita Muhammad yaitu Lintang Muhammad (obsesi Mbak Mia pengen punya adek namanya Lintang), tapi karena Om saya protes karena nama itu bisa dartikan : melintangi muhammad, diganti deeehh.. dia kakak saya yang paling tinggi dan paling nakal (pernah nyuapin serbuk kopi+garem pas saya tidur) dan paling doyan moloooorr..

yang ketiga, Jati Sulaiman (paling kiri) , panggil aja Mas Ipong. pasti pada mikir ga nyambung ya nama panggilannya sama nama komplitnya? dulu nama pertamanya adalah Ikrom Sulaiman, tapi gara2 Mas Itang dulu nggak bisa bilang "R" alias "pelo" , orang rumah jadi kebiasaan manggil ipong + diganti deh tu nama jadi Jati (sejarahnya keliatannya kaya gitu kurang lebih, hehe). lahir tahun '87 19 januari. dia kakak saya yg paling sering ngopi ampe giginya kuniiiing. hehhe. ada yang bilang tiap saya lepas kacamata, muka saya mirip dia, hmmm (kok mirip cowok yaa? ><)

yang ketiga itu sayaaa (yang tengah) . keterangan lebih lanjut cek profil blog yaaa.. heehee

Sunday, March 20, 2011

they are "sahabat"

"sahabat"
kita udah nggak asing dengan kata itu
arti umun dari itu adalah teman yang dapat mengerti kita dan selalu hadir saat kita jatuh. benar?
buat saya, sahabat bukanlah seperti itu deskripsinya
tetapi sahabat adalah seseorang atau banyak orang yang Tuhan hadirkan di kehidupan kita untuk mengingatkan kita ketika melakukan kesalahan dan menjadi 'guru' untuk kita ketika kita sedang tak tahu arah
sahabat merupakan hal yang tak kan bisa terpisahkan meskipun kamu terpaksa bermigrasi ke segitiga bermuda sekalipun
sahabat tak kan pernah hancurkan reputasimu dan tak kan pernah menghalangi jalanmu ketika kamu hendak memasuki gerbang ridho-Nya
banyak deskripsi yang menggambarkan arti dri sahabt
namun bagi saya, sahabat merupakan matahari bagi dedaunan, tanah bagi pepohonan, uap air bagi awan, proton bagi atom, nukleus bagi sel, dendrit bagi saraf, kertas bagi buku, hidrogen bagi air, hatta bagi soekarno, litosfer bagi bumi, ... aaahh mungkin terlalu banyak deskripsi apa tu sahabat
karena mereka adalah yang terpenting
they are part of our life that no way leave our life ..